Senin, 07 Desember 2015

Sumber Daya Manusia (SDM) di Bidang TIK: Guru TIK di Kelas



Sebelum pemerintahan di Indonesia berganti, perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam dunia pendidikan direspons oleh Kementerian Pendidikan Nasional dengan memasukkan kurikulum yang bernuansa seluk beluk pengenalan TIK, dengan adanya kebijakan ini diharapkan siswa memiliki bekal kemampuan untuk mengenal, memahami, dan berinteraksi dengan dunia TIK, sehingga kelak pada saat lulus tidak buta sama sekali dengan dunia TIK yang ada di masyarakat. Munir (Jurnal PTIK, No. 2, Desember 2009,3) menyebut kontribusi teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam pendidikan di era globalisasi pendidikan dapat dipandang dari berbagai aspek, namun pada dasarnya TIK dapat memfasilitasi suatu proses dalam mengumpulkan, mengelola, menyimpan, menyelidiki, membuktikan dan menyebarkan informasi penting secara efektif dan efisien agar dengan informasi yang benar, cepat akurat dan transfaran sehingga dunia pendidikan di Indonesia menjadi kompetitif dan memiliki daya saing yang kuat. Atas dasar itu, mata pelajaran TIK telah masuk pada kurikulum resmi sekolah sejak tahun 2004.
Mata pelajaran TIK diajarkan sebagai salah satu mata pelajaran keterampilan yang pelaksanaannya dapat dilakukuan secara terpisah atau bersama-sama dengan mata pelajaran keterampilan lainnya. Mata pelajaran TIK dimaksudkan untuk mempersiapkan peserta didik agar mampu mengantisipasi pesatnya perkembangan tersebut. Mata pelajaran ini perlu diperkenalkan, dipraktikkan, dan dikuasai peserta didik sedini mungkin agar mereka memiliki bekal untuk menyesuaikan diri dalam kehidupan global yang ditandai dengan perubahan yang sangat cepat.  Mulyasa (2013: 172) menyatakan bahwa terdapat perbedaan esensial antara kurikulum 2013 dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) khusunya dalam Sekolah Menengah Pertama (SMP) salah satunya menjelaskan bahwa pada KTSP 2006 TIK adalah mata pelajaran sendiri, sedangkan pada kurikulum 2013 TIK merupakan sarana pembelajaran, digunakan sebagai media pembelajaran mata pelajaran lain. Sehingga saat ini TIK di SMP sudah diganti bukan sebagai mata pelajaran melainkan sebagai media pembelajaran.
Rusman, DKK (2013: 90-91) Dalam mata pelajarana TIK memiliki beberapa ruang lingkup, diantaranya adalah: (a) Perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan, dan memanipulasi, dan menyajikan informasi. (b) Penggunaan alat bantu untuk memproses dan memindah data dan satu perangkat ke perangkat lainnya. Tujuan mata pelajaran TIK diajarkan kepada peserta didik adalah agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: (1) Memahami TIK (2) Mengembangkan keterampilan untuk memanfaatkan TIK (3) Mengembangkan sikap kritis, kreatif, apresiatif dan mandiri dalam penggunaan TIK (4) Menghargai karya cipta di bidang TIK. Selain tujuan diatas mata pelajaran TIK juga memiliki tujuan agar peserta didik memiliki kemampuan seperti (1) Pada aspek kognitif: Mengetahui, mengenal, atau memahami TIK. Meningkatkan pengetahuan dan minat peserta didik pada teknologi, serta meningkatkan kemampuan berpikir ilmiah sekaligus persiapan untuk pendidikan, pekerjaan, dan peran masyarakat pada masa yang akan datang. (2) Aspek afektif: Dapat bersikap kritis, kreatif, apresiatif, dan mandiri dalam penggunaan TIK. Selain itu juga dapat menghargai karya cipta di bidang TIK. (3) Aspek Psikomotorik: Dapat terampil memanfaatkan TIK untuk proses pembelajaran dan dalam kehidupan sehari-hari. Membentuk kemampuan dan minat peserta didik terhadap teknologi.
Munir (2010: 118-121) menyatakan bahawa terdapat kriteria sebagai seorang pengajar profesional, meliputi:
1.        Berpengetahuan, berketerampilan dan bersikap profesional di bidangnya.
2.        Memiliki komitmen terhadap tugas, bertanggung jawab, berdisiplin, dan produktif.
3.        Memiliki sikap saling hormat menghormati, sayang menyayangi, dan memberi perhatian penuh kepada peserta didik.
4.        Memiliki nilai moral dan prinsip kemanusiaan yang tinggi dalam semua tindakan.
5.        Memiliki sikap inovatif, kreatif dan selalu menambah ilmu pengetahuan.
6.        Menjadi”role model” bagi peserta didiknya.
7.        Menghargai alam sekitar dan memahami pembangunan serta aplikasi sains dan teknologi dalam kehidupan modern.
Dalam mata pelajaran TIK di kelas seorang pengajar hendaknya menerapkan langkah-langkah berikut ini yang berguna untuk memastikan bahwa komputer memainkan peranan yang terbaik sebagai alat bantu mengajar untuk meningkatkan mutu pelajaran dan pembelajaran (Brumble et al. 1985), yaitu:
1.        Menentukan sasaran dan tujuan pengajaran dan pembelajaran.
2.        Membuat isi pengajaran dan menentukan di mana serta bagaimana komputer bisa digunakan secara efektif di dalamnya.
3.        Memberikan penilaian terhadap metodologi yang ada (secara konvensional) untuk menentukan di mana komputer bisa digunakan untuk meningkatkan pencapaian sasaran dan tujuan pengajaran dan pembelajaran.
4.        Memberikan penilaian terhadap metodologi yang ada (secara konvensional) untuk menentukan bagaimana kekurangan dalam metodologi yang diharapkan dapat diperbaiki untuk memaksimalkan penggunaan komputer secara lebih  efektif.
5.        Merancang proses pengajaran dan pembelajaran serta operasionalnya sesuai hasil kajian yang diperoleh dari keempat langkah-langkah sebelumnya.
Brumble et al (1885) juga mengemukakan kemampuan yang harus dimiliki oleh pengajar dalam hal ini adalah sebagai berikut:
1.        Pengoperasian dan pemeliharaan perangkat keras.
2.        Pengetahuan tentang pemilihan perangkat lunak yang sesuai untuk pengajaran.
3.        Integrasi pengajaran dan pembelajaran melalui komputer dalam kurikulum.
4.        Teknik-teknik pengajaran menggunakan komputer.
5.        Pengetahuan tentang fungsi bantuan pengajaran (instructional support function) yang disediakan oleh suatu komputer.
6.        Kepekaan terhadap teknologi terkini.
Adapun kemampuan yang harus dimiliki oleh peserta didik dalam pembelajaran TIK meliputi:
1.        Pengetahuan dalam mengoperasikan perangkat keras.
2.        Kemampuan dalam mengoperasikan perangkat lunak.
3.        Pemahaman tentang pengoperasian dan peraturan-peraturan keamanan dalm penggunaan perangkat keras dan lunak.
4.        Pengetahuan tentang tindakan yang perlu dilakukan apabila masalah-masalah yang terjadi kemudian bermunculan.
DAFTAR PUSTAKA
Rusman, DKK. 2013. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Rajawali
          PERS: Jakarta.
Munir. 2010. Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: Alfabeta
Muyasa. 2013. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT Remaja
            Rosdakarya
Munir. 2009. Kontribusi Teknologi Informasi & Komunikasi (TIK) Di Era Globalisasi
          Pendidikan Indonesia. Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi & Komunikasi (PTIK).
          2(2) : 3.

4 komentar: