Sebelum pemerintahan di Indonesia berganti,
perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam dunia pendidikan
direspons oleh Kementerian Pendidikan Nasional dengan memasukkan kurikulum yang
bernuansa seluk beluk pengenalan TIK, dengan adanya kebijakan ini diharapkan siswa
memiliki bekal kemampuan untuk mengenal, memahami, dan berinteraksi dengan
dunia TIK, sehingga kelak pada saat lulus tidak buta sama sekali dengan dunia
TIK yang ada di masyarakat. Munir (Jurnal PTIK, No. 2, Desember 2009,3)
menyebut kontribusi teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam pendidikan
di era globalisasi pendidikan dapat dipandang dari berbagai aspek, namun pada
dasarnya TIK dapat memfasilitasi suatu proses dalam mengumpulkan, mengelola,
menyimpan, menyelidiki, membuktikan dan menyebarkan informasi penting secara
efektif dan efisien agar dengan informasi yang benar, cepat akurat dan
transfaran sehingga dunia pendidikan di Indonesia menjadi kompetitif dan
memiliki daya saing yang kuat. Atas dasar itu, mata pelajaran TIK telah masuk
pada kurikulum resmi sekolah sejak tahun 2004.
Mata pelajaran TIK diajarkan sebagai salah satu mata
pelajaran keterampilan yang pelaksanaannya dapat dilakukuan secara terpisah
atau bersama-sama dengan mata pelajaran keterampilan lainnya. Mata pelajaran
TIK dimaksudkan untuk mempersiapkan peserta didik agar mampu mengantisipasi
pesatnya perkembangan tersebut. Mata pelajaran ini perlu diperkenalkan, dipraktikkan,
dan dikuasai peserta didik sedini mungkin agar mereka memiliki bekal untuk
menyesuaikan diri dalam kehidupan global yang ditandai dengan perubahan yang
sangat cepat. Mulyasa (2013: 172) menyatakan
bahwa terdapat perbedaan esensial antara kurikulum 2013 dengan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) khusunya dalam Sekolah Menengah Pertama (SMP)
salah satunya menjelaskan bahwa pada KTSP 2006 TIK adalah mata pelajaran
sendiri, sedangkan pada kurikulum 2013 TIK merupakan sarana pembelajaran,
digunakan sebagai media pembelajaran mata pelajaran lain. Sehingga saat ini TIK
di SMP sudah diganti bukan sebagai mata pelajaran melainkan sebagai media
pembelajaran.
Rusman, DKK (2013: 90-91) Dalam mata pelajarana TIK
memiliki beberapa ruang lingkup, diantaranya adalah: (a) Perangkat keras dan
perangkat lunak yang digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan, dan memanipulasi,
dan menyajikan informasi. (b) Penggunaan alat bantu untuk memproses dan
memindah data dan satu perangkat ke perangkat lainnya. Tujuan mata pelajaran
TIK diajarkan kepada peserta didik adalah agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut: (1) Memahami TIK (2) Mengembangkan keterampilan untuk
memanfaatkan TIK (3) Mengembangkan sikap kritis, kreatif, apresiatif dan
mandiri dalam penggunaan TIK (4) Menghargai karya cipta di bidang TIK. Selain
tujuan diatas mata pelajaran TIK juga memiliki tujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan seperti (1) Pada aspek kognitif: Mengetahui, mengenal, atau
memahami TIK. Meningkatkan pengetahuan dan minat peserta didik pada teknologi,
serta meningkatkan kemampuan berpikir ilmiah sekaligus persiapan untuk
pendidikan, pekerjaan, dan peran masyarakat pada masa yang akan datang. (2) Aspek
afektif: Dapat bersikap kritis, kreatif, apresiatif, dan mandiri dalam
penggunaan TIK. Selain itu juga dapat menghargai karya cipta di bidang TIK. (3)
Aspek Psikomotorik: Dapat terampil memanfaatkan TIK untuk proses pembelajaran
dan dalam kehidupan sehari-hari. Membentuk kemampuan dan minat peserta didik
terhadap teknologi.
Munir (2010: 118-121) menyatakan bahawa terdapat kriteria
sebagai seorang pengajar profesional, meliputi:
1.
Berpengetahuan,
berketerampilan dan bersikap profesional di bidangnya.
2.
Memiliki
komitmen terhadap tugas, bertanggung jawab, berdisiplin, dan produktif.
3.
Memiliki
sikap saling hormat menghormati, sayang menyayangi, dan memberi perhatian penuh
kepada peserta didik.
4.
Memiliki
nilai moral dan prinsip kemanusiaan yang tinggi dalam semua tindakan.
5.
Memiliki
sikap inovatif, kreatif dan selalu menambah ilmu pengetahuan.
6.
Menjadi”role model” bagi peserta didiknya.
7.
Menghargai
alam sekitar dan memahami pembangunan serta aplikasi sains dan teknologi dalam
kehidupan modern.
Dalam mata pelajaran TIK di kelas seorang pengajar
hendaknya menerapkan langkah-langkah berikut ini yang berguna untuk memastikan
bahwa komputer memainkan peranan yang terbaik sebagai alat bantu mengajar untuk
meningkatkan mutu pelajaran dan pembelajaran (Brumble et al. 1985), yaitu:
1.
Menentukan
sasaran dan tujuan pengajaran dan pembelajaran.
2.
Membuat
isi pengajaran dan menentukan di mana serta bagaimana komputer bisa digunakan
secara efektif di dalamnya.
3.
Memberikan
penilaian terhadap metodologi yang ada (secara konvensional) untuk menentukan
di mana komputer bisa digunakan untuk meningkatkan pencapaian sasaran dan
tujuan pengajaran dan pembelajaran.
4.
Memberikan
penilaian terhadap metodologi yang ada (secara konvensional) untuk menentukan
bagaimana kekurangan dalam metodologi yang diharapkan dapat diperbaiki untuk
memaksimalkan penggunaan komputer secara lebih
efektif.
5.
Merancang
proses pengajaran dan pembelajaran serta operasionalnya sesuai hasil kajian
yang diperoleh dari keempat langkah-langkah sebelumnya.
Brumble et al (1885) juga mengemukakan kemampuan yang
harus dimiliki oleh pengajar dalam hal ini adalah sebagai berikut:
1.
Pengoperasian
dan pemeliharaan perangkat keras.
2.
Pengetahuan
tentang pemilihan perangkat lunak yang sesuai untuk pengajaran.
3.
Integrasi
pengajaran dan pembelajaran melalui komputer dalam kurikulum.
4.
Teknik-teknik
pengajaran menggunakan komputer.
5.
Pengetahuan
tentang fungsi bantuan pengajaran (instructional
support function) yang disediakan oleh suatu komputer.
6.
Kepekaan
terhadap teknologi terkini.
Adapun kemampuan yang harus dimiliki oleh peserta
didik dalam pembelajaran TIK meliputi:
1.
Pengetahuan
dalam mengoperasikan perangkat keras.
2.
Kemampuan
dalam mengoperasikan perangkat lunak.
3.
Pemahaman
tentang pengoperasian dan peraturan-peraturan keamanan dalm penggunaan
perangkat keras dan lunak.
4.
Pengetahuan
tentang tindakan yang perlu dilakukan apabila masalah-masalah yang terjadi
kemudian bermunculan.
DAFTAR
PUSTAKA
Rusman, DKK. 2013. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi
dan Komunikasi. Rajawali
PERS: Jakarta.
PERS: Jakarta.
Munir.
2010. Kurikulum Berbasis Teknologi
Informasi dan Komunikasi. Bandung: Alfabeta
Muyasa.
2013. Pengembangan dan Implementasi
Kurikulum 2013. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Rosdakarya
Munir. 2009. Kontribusi
Teknologi Informasi & Komunikasi (TIK) Di Era Globalisasi
Pendidikan Indonesia. Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi & Komunikasi (PTIK).
2(2) : 3.
Pendidikan Indonesia. Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi & Komunikasi (PTIK).
2(2) : 3.
nice article, sangat membantu :)
BalasHapusIzin copy ya gan
BalasHapusSemoga bermanfaat :)
BalasHapusdengan artikel ini, membantu saya yaitu mmemngubah pandangan menenai guru TIK sekarang ini
BalasHapus